Kunjungan Dinas Kab. Pamekasan dan Pengadaan Mesin Limbah Batik

Yogyakarta, 2 Oktober 2024– Dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan dan sampah di Kabupaten Pamekasan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan baru-baru ini mengadakan kunjungan kerja untuk melakukan pengadaan mesin pengolahan limbah batik dengan teknologi terbaru. Mesin Pengolah Limbah Batik Portable Astoetik ini diharapkan dapat menjadi solusi efisien dalam menangani masalah sampah yang selama ini menjadi tantangan besar bagi kabupaten tersebut.

Kunjungan dinas ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pamekasan, beserta tim teknis dan perwakilan dari perusahaan penyedia mesin pengolahan limbah batik, yang menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menangani masalah sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat.

Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memantau langsung teknologi terbaru dalam pengolahan limbah, serta untuk mengevaluasi kesiapan Kabupaten Pamekasan dalam memanfaatkan mesin pengolah limbah batik. Mesin ini dirancang untuk mengolah berbagai jenis limbah pewarna sintetis yang dihasilkan dalam produksi batik, yang bersifat portable dengan efisiensi yang tinggi. Salah satu fitur unggulan dari mesin ini adalah kemampuannya untuk mengolah limbaah pewarna batik dengan biaya yang relative murah, daya listrik rendah dan portable shingga bisa dipakai secara bergantian.

“Kami menyadari bahwa pengelolaan sampah menjadi tantangan besar di Pamekasan. Dengan hadirnya mesin pengolah limbah batik ini, kami berharap dapat mengatasi masalah limbah batik dengan lebih efektif dan ramah lingkungan,” ujar perwakilan DLH Pamekasan, dalam sambutannya. Ia juga menambahkan bahwa pengadaan mesin ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mencapai target pengurangan dampak limbah pewarna sintetis dan peningkatan kebersihan lingkungan.

Mesin Pengolah Limbah Batik Portable merupakan salah satu solusi teknologi yang bisa diterapkan di beberapa daerah sebagai bagian dari upaya pengelolaan limbah yang lebih baik. Mesin ini mampu memproses limbah pewarna batik menggunakan teknologi elektrokoagulasi filtrasi yang bisa memisahkan partikel zat pewarna sintetis dengan air sesuai standar baku mutu air yang bisa dibuang di lingkungan. Harapan kedepan alat pengolah limbah ini bisa menghasilkan air hasil olahan yang bisa dimanfaatkan kembali untuk proses produksi kain batik sehingga lebih hemat penggunaan air.

Dengan hadirnya mesin Pengolah limbah batik portable, DLH Pamekasan berharap dapat memberikan sejumlah manfaat positif bagi pengelolaan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat, antara lain:

  1. Mengurangi Dampak Lingkungan: Proses pengolahan limbah batik yang ramah lingkungan akan mengurangi dampak pencemaran lingkungan khususnya air dan tanah.
  2. Menghindari Dampak Sosial Masyarakat: permasalahan limbah batik menjadi permasalahan sosial dalam kawasan pengrajin batik karena warga yang tidak berprofesi sebagai pembatik protes terhadap warga yang berprofesi sebagai pengrajin batik karena lingkungannya tercemar oleh limbah batik.
  3. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Dengan teknologi baru ini, masyarakat akan lebih mudah untuk terlibat dalam pengelolaan limbah batik secara mandiri, karena mesin ini harganya relative terjangkau dan bisa digunakan secara bergantian dalam satu kawasan pengrajin batik

Setelah kunjungan ini, DLH Pamekasan berencana untuk segera melaksanakan pengadaan mesin Pengolah Limbah Batik Portable dan memulai tahap uji coba di beberapa lokasi pengrajin batik. Proses implementasi mesin ini akan diikuti dengan pelatihan bagi petugas yang akan mengoperasikan mesin tersebut, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara-cara yang tepat dalam mengelola limbah batik. “Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami optimis Pamekasan akan menjadi salah satu daerah yang dapat mengelola sampah dengan baik dan mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan,” tutup perwakilan DLH Pamekasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *