Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK). Kegiatan ini diselenggarakan selama empat hari mulai Senin (11/2) hingga Kamis (14/2) di pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud di Bojongsari, Depok, Jawa Barat. RNPK 2019 dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada Selasa (12/02/2019).
Tahun ini penyelenggaraan RNPK mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Melalui tema ini, diharapkan seluruh peserta yang terdiri dari semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan dapat bersinergi dalam membuat strategi ke depan dalam menyukseskan program-program untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan masyarakat. Tema ini diambil agar sejalan dengan komitmen Kemendikbud yang terus berupaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas serta kompetitif dalam menghadapi persaingan global dan tuntutan industri 4.0.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, RNPK 2019 juga menggelar Pameran Pendidikan dan Kebudayaan. Pameran tahun ini mengusung tema “Menguatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia”. Tema tersebut sejalan dengan komitmen Kemendikbud yang terus berupaya menyiapkan SDM berkualitas dan kompetitif dalam menghadapi persaingan global dan tuntutan era industri 4.0. Pameran RNPK digelar di halaman Pusdiklat berlangsung pada tanggal 11 – 13 Februari 2019.
Pameran kali ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan dengan melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, mulai dari siswa, guru, komunitas pendidikan, hingga dunia usaha dan dunia industri yang memiliki kepedulian terhadap bidang pendidikan dan kebudayaan. Pameran RNPK 2019 dibuka dari pukul 09.00 sampai dengan 20.30 WIB, dan terbuka untuk masyarakat umum secara gratis. Diharapkan semakin banyak masyarakat yang melihat dan mengetahui perkembangan penguatan pendidikan dan pemajuan kebudayaan dari produk-produk yang dipamerkan.
Ada sebanyak 78 stan yang mengisi lahan seluas 1.700 meter persegi yang terbagi dalam delapan anjungan, yaitu Melaju Vokasiku (14 stan); Sinergi DUDI (13 stan); Inovasi Pembelajaran (6 stan); Kulinerku Maju (7 stan); Capaian Kemendikbud (menampilkan perkembangan hasil capaian program prioritas Kemendikbud); Inspirasiku Untukmu; Budayaku Cerminku; Giat Masyarakat (5 stan), dan; Unjuk Kesenian yang menampilkan beragam tarian dan kesenian.
Astoetik Batik ikut berpartisipasi dengan mengisi salah satu stand Budayaku Cerminku yang dikelola oleh Ditjen Kebudayaan. Di stand ini terdapat 7 pengisi budaya, yaitu angklung, dolanan tradisional, jamu, batik @astoetik, gamelan, board game, dan kerajinan kayu, lengkap kebudayaan dari berbagai daerah. Selain display produk peralatan dan bahan batik, Astoetik juga mengadakan demo nyanting dan praktik nyanting secara gratis oleh pengunjung, dibantu oleh siswa jurusan batik SMK setempat.
Astoetik juga mendapat kunjungan istimewa dari Mendikbud, Bapak Muhadjir Effendy. Beliau mengapresiasi salah satu produk Astoetik, yaitu kompor batik listrik yang sudah ber-SNI dan menanyakan sudah dipakai dimana dan kualitas hasil batiknya bagaimana. Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Founder dan CEO Astoetik, Nova Suparmanto yang ikut mendampingi Pak Mentri dan menegaskan bahwa produk Astoetik sudah digunakan oleh banyak sekolah di Indonesia, industri batik, dan masyarakat umum. Sedangkan hasil batik sama seperti menggunakan peralatan tradisional atau tidak mengalami penurunan kualitas karena prosesnya sama, hanya pemanasan malam saja yang diganti dengan sumber listrik yang tentu lebih mudah, praktis, dan mudah dalam pengaturan panasnya.
Hari berikutnya juga ada kunjungan dari beberapa mitra Astoetik dan PMCT, seperti Dinas Pend. Banggai Kep, Kementrian Perindustrian, pelajar dari berbagai sekolah, konsumen setia Astoetik di daerah Jabodetabek, dan beberapa Kepala sekolah yang mengikuti kegiatan RNPK 2019. Moment pameran ini selain untuk mengenalkan dan mempromosikan semua produk Astoetik, juga digunakan untuk lebih mengenal dan menjalin networking antar peserta pameran. Semoga pendidikan dan kebudayaan Indonesia semakin berkualitas dan kompetitif.
Leave a Reply