Batik merupakan salah satu warisan budaya di Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Menurut para ahli, istilah Batik berasal dari bahasa jawa “ngembat titik” yang berarti membuat titik. Memang secara harfiah aktivitas membatik dipahami menggoreskan lilin dengan canting untuk membuat motif. Salah satu jenis batik adalah batik nitik. Batik nitik adalah batik dengan motif yang tersusun dari ribuan titik persegi yang membentuk membentuk ruang, sudut, dan bidang geometris. Keunikan motif titik ini berasal dari ujung canting yang dibelah menjadi 4 sehingga titik-titik yang dihasilkan berbentuk persegi.
Sejak tanggal 3 Maret 2020, Batik Tulis Nitik telah ditetapkan sebagai kekayaan intelektual komunal bersertifikat indikasi geografis oleh Gubernur DIY. Batik nitik merupakan satu-satunya batik yang telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai indikasi geografis Yogyakarta lantaran keunikannya. Gubernur DIY juga menyatakan bahwa Batik Nitik adalah batik khas Bantul yang termasuk tertua di lingkungan Kraton dan dan berkembang secara luas di masyarakat Bantul.
Dalam pengerjaannya, membuat nitik menggunakan canting khusus yang dibuat sendiri dengan membelah lubang canting kedua arah yang saling tegak lurus, sehingga ketika ditapakkan ke kain akan berbentuk kotak. Canting ini disebut dengan canting cawang atau canting kembang, ini berbeda dengan canting pada umumnya yang memiliki tapak bulat. Memola motif ini juga tidak dilakukan dengan menjiplak motif yang sudah ada, tapi membuat pemetaan (berbentuk kota-kotak) dengan ukuran 5×5 cm hingga 7×7 cm yang kemudian menjadi ‘satu rapot’ atau satu bentuk motif utuh untuk kemudian direpetisikan ke seluruh kain.
Maka dari itu untuk lebih memperkenalkan Batik Nitik pada khalayak umum. CV Astoetik Indonesia mengadakan pelatihan batik nitik dan bekerjasama dengan Batik Nitik Trimulyo. Pada rangkaian pelatihan batik Batch#3 tahun 2024, kelas kali ini diikuti oleh 15 peserta. Pelatihan dilaksanakan pada tgl 29 Juni 2024 berlokasi di Sanggar Batik Astoetik yang terletak di Jeblog, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. Pelatihan dimulai pada pukul 08.00 – 12.00 WIB. Para peserta sangat antusias pada materi kali ini. Dikarenakan ini merupakan hal baru bagi mereka. Peserta belajar dari teori hingga melakukan praktik diselembar kain ukuran 30×30 cm. setelah melakukan pembatikan nitik dilakukan pewarnaan. Bahkan peserta langsung ingin mempraktikannya di rumah.
Semoga dengan acara yang sering dilakukan oleh CV Astoetik Indonesia batik menjadi tetapi lestari. Semoga ke depannya Astoetik bisa berkolaborasi lagi dengan beberapa kelompok batik baik yang ada di Jogja maupun di luar Jogja.
#batiknitik #batiknusantara #batikasik #edukasibatik #cantingbatik #sekarjagad #ppbisekarjagad #stayathome #dirumahaja #cantingcawang #cantingkembang #panduanmembatiknitik #panduanmembatik Referensi: PPBI Sekar Jagad. 2017. Panduan Membatik Nitik: 60 Ragam Hias Nitik. Yogyakarta: UVINDO Digital Printing.
Leave a Reply