Gedung Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Kota Jogja berlokasi di Eks Terminal Terban, tepatnya di Jalan C. Simanjuntak Nomor 19 Kelurahan Terban, Kemantren Gondokusuman, Kota Jogja. Gedung PDIN menjadi lokasi strategis bagi berkembangnya sentra-sentra industri kecil baik di Kota Jogja maupun di kota-kota lain di Indonesia. Kehadiran PDIN diharapkan menjadi pusat pengembangan desain guna meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah nasional, serta membangun sinergi berbagai ekosistem industri kecil dan menengah di seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah (Disperinkop UKM) Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto, mengatakan, tren sub sektor desain industri ini sangat positif. Terlebih dengan populasi penduduk yang didominasi oleh usia produktif, potensi untuk terbentuknya interaksi antara pelaku industri dan pasar pun sangat besar. Ditambah lagi masyarakat dan pasar sekarang memiliki apresiasi terhadap produk-produk yang berkualitas baik dari sisi desain, harga maupun kualitas produk itu sendiri.
Luas lahan yang digunakan untuk pembangunan PDIN adalah 2.843 meter persegi dengan status tanah hak pakai atas nama Pemetintah Kota Jogja. Dengan rincian lantai dasar untuk halaman parkir dan akses muatan barang. Kemudian lantai satu untuk ruang pameran, ruang seminar, dan plaza. Lantai dua untuk ruang audio visual, ruang diskusi terbuka, perpustakaan, ruang rapat, dan roof garden. Lantai tiga kantor PDIN, kantor sewa, co-working space dan lantai empat untuk kantor mitra dan sirkulasi.
Peralatan produksi di PDIN sudah cukup lengkap dan canggih namun masih terus ditambahkan agar lebih lengkap dan bisa memenuhi kebutuhan para stake holder baik itu dari instansi pemerintah maupun dari instansi swasta yang umumnya adalah para IKM yang memiliki keterbatasan fasilitas peralatan untuk produksi, sehingga dengan adanya PDIN ini mereka bisa sangat terbantu dalam hal pemenuhan peralatan produksi yang sudah cukup canggih dan mengikuti perkembangan teknologi.
Salah satu peralatan produksi yang dilengkapi di PDIN adalah Mesin Batik Teknologi Butimo dengan teknologi CNC pada system kerjanya. Jogja adalah kota batik yang diakui oleh UNESCO sehingga menjadikan batik sebagai salah satu icon ciri khas yang melekat di Jogja dimana awal mula batik juga dikembangkan di Jogja ratusan tahun silam. Motif batik berkembang pesat di jogja dari motif batik pada jaman kerajaan lampu sampai motif batik modern yang semakin banyak variasinya saat ini. Jogja juga salah satu sentra pengrajin batik terbanyak di Indonesia sehingga produksi batik di jogja cukuplah banyak, atas dasar itulah PDIN melengkapi daftar peralatan produksi mereka yang berhubungan dengan batik.
Mesin Batik Teknologi yang dipelopori oleh Butimo merupakan salah satu inovasi mesin batik berteknologi CNC yang saat ini sudah teruji kinerjanya untuk memproduksi banyak kain batik dengan kualitas dan standar yang bagus. CV. Astoetik Indonesia ditunjuk menjadi satu – satunya distributor yang memasarkan produk mesin batik teknologi Butimo yang saat ini sudah terjual sekitar 4 unit yaitu di Padang, Tenggarong (Kaltim), Balikpapan (Kaltim) dan Yogyakarta. PDIN tertarik untuk melakukan pengadaan mesin batik teknologi Butimo setelah melihat info dari beberapa media karena ini merupakan salah satu trobosan baru di dunia teknologi batik yang merupakan produk anak bangsa yang memiliki nilai TKDN 40%.
Pengadaan mesin batik teknologi Butimo dilakukan melalui CV. Astoetik Indonesia melalui platform e-katalog. Proses kontrak diteken pada 4 April 2024 dengan lama waktu pengadaan 3 (tiga) bulan sejak terbit kontrak sampai barang dikirim ke PDIN dan dilakukan pelatihan ke para calon user. Alhamdulillah proses pengadaan yang dilakukan lewat e-katalog CV. Astoetik Indonesia berjalan lancar lebih cepat dari batas maksimal pengerjaan yang sudah disepakati walaupun ada sedikit halangan cuti lebaran. Pengiriman unit dilakukan pada tanggal 29 Mei 2024 dan pelatihan dilaksanakan pada 4 Juni 2024 menyesuaikan jadwal dari pihak PDIN.
Leave a Reply